Fosmim Makassar
Forum Silaturrahim Mahasiswa Islam Muna Makassar
Jumat, 10 Agustus 2012
Minggu, 29 Juli 2012
Senin, 04 Juni 2012
Sabtu, 19 Mei 2012
Ibadah, Kekuatan Besar para Mujahid Dakwah
oleh
Abu Muhammad Abdullah Al Munawy
Abu Muhammad Abdullah Al Munawy
Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Jum’at hampir seharian penuh yang dimulai semenjak pagi hari sampai menjelang shalat ashar. Kegiatan tersebut diawali dengan berbagai kegiatan seperti lomba menggambar yang diikuti oleh beberapa perwakilan Sekolah Dasar di Kota Makassar, ada juga atraksi beladiri perisai badar, serta ada pula orasi-orasi dari beberapa ormas Islam termasuk FPI dan Perwakilan Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI).
Masing-masing turut mengambil bagian
dalam orasi tersebut yang dipusatkan di halaman depan Masjid al-Markaz
al-Islami Makassar. Para jama’ah yang memadati halaman depan Masjid
al-Markaz al-Islami pun disemangati untuk berjuang melawan kebiadaban
Zionis Israel di Palestina yang merupakan tempat
Rabu, 16 Mei 2012
Agar tak Sepi Sendiri di Barzakh Nanti
Oleh: Abu Umar Abdillah
Khalifah Abdul Malik bin Marwan telah
banyak menaklukkan negeri-negeri di berbagai penjuru negeri dan
menjadikannya daulah islamiah pada zamannya. Ibnu Asaakir dalam Tarikh
Dimasyq menyebutkan dari Abu Mashar yang mengisahkan detik-detik akhir
kehidupan sang Khalifah. Tatkala beliau sakit menjelang kematiannya
ditanya, “Apa yang Anda rasakan wahai Amirul Mukminin?” Beliau menjawab,
“Aku mendapatkan diriku sebagaimana yang Allah firmankan:
وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ
“Dan Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri
sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di
belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.” (QS. Al-An’âm: 94)
Lalu beliau mensifati kenikmatan dunia, “Sesungguhnya selama apapun
kenikmatan dunia, tetap saja singkat, dan sebesar apapun kenikmatan di
dalamnya, tetap saja hina.”
Minggu, 06 Mei 2012
Kerusakan Demonstrasi dalam Kacamata Islam
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Ingin menyampaikan aspirasi, yang jadi pilihan untuk saat ini bagi
para pemuda dan mahasiswa adalah demonstrasi. Cobalah lihat saat ini
yang terjadi. Akibat demonstrasi besar-besaran untuk menolak kenaikan
harga BBM, akhirnya terjadi kerusakan di mana-mana. Jalanan macet,
bandara diblokir, korban jiwa berjatuhan, fasilitas rakyat rusak, dan
saling terjadi penyerangan antara mahasiswa dan aparat. Apa yang
diinginkan oleh para pemuda? Katanya ingin menyampaikan aspirasi rakyat,
namun kenapa sampai rakyat yang jadi korban? Selain kerusakan
tersebut, Islam pun telah menjelaskan kerusakan akibat demonstrasi itu
sendiri. Semoga bahasan berikut bermanfaat dan menjadi renungan bagi
orang yang cerdas yang ingin mengambil pelajaran.
Pertama:
Demonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah terang-terangan
menandakan keluar dari ketaatan pada penguasa. Melakukan pembangkangan
dari ketaatan kepada penguasa adalah haram dengan kesepakatan para
ulama. Imam Nawawi rahimahullah berkata,
وَأَمَّا الْخُرُوج عَلَيْهِمْ وَقِتَالهمْ فَحَرَام بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ ، وَإِنْ كَانُوا فَسَقَة ظَالِمِينَ.
“Adapun
keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu
adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun
penguasa tersebut adalah
Rabu, 02 Mei 2012
Meneladani Bakti Ulama Pada Orangtuanya
Penulis: Nunung Wulandari
Wahai saudriku, kini kan kuhadirkan untukmu nukilan kisah para ulama
serta amalan bakti mereka kepada orangtuanya. Merekalah orang yang
berilmu, lagi paling mengetahui hak-hak yang besar yang dimiliki
orangtua atas diri-diri mereka. Betapa mereka sangat perhatian dengan
hal ini, karena bakti mereka kepada orangtua adalah pembuka jalan menuju
surga. Semoga nukilan kisah ini kan menjadi cerminan, bagaimana
seharusnya kita memperlakukan orangtua, sebagaimana yang dilakukan para
ulama.
1. Iyas bin Mu’awiyyah
Ketika ibu beliau meninggal, beliaupun menangis. Orang yang mengetahui hal itupun bertanya kepada beliau yang mungkin didorong rasa heran karena melihat seorang yang ‘alim di antara mereka tak mampu menahan airmatanya tatkala mendapati ibunya telah meninggal. “Mengapa Anda menangis?”. Maka Iyas bin Mu’awiyyah menjawab,”Dahulu aku
1. Iyas bin Mu’awiyyah
Ketika ibu beliau meninggal, beliaupun menangis. Orang yang mengetahui hal itupun bertanya kepada beliau yang mungkin didorong rasa heran karena melihat seorang yang ‘alim di antara mereka tak mampu menahan airmatanya tatkala mendapati ibunya telah meninggal. “Mengapa Anda menangis?”. Maka Iyas bin Mu’awiyyah menjawab,”Dahulu aku
Rabu, 18 April 2012
Kumpulan Kata-Kata Mutiara
Oleh: Mifta Nurdin
Kemalasan mengambil waktu berharga kita.
Cinta bisa lebih manis dari madu atau lebih pahit dari jamu.
Belajar yang paling sulit adalah belajar untuk melupakan kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan sendiri.
Banyak orang yang tahu banyak hal dari membaca. Jadi, jangan ada kata malas untuk membaca.
Pintu kesuksesan hanya akan terbuka dengan kunci yang terbuat dari campuran do’a, usaha, semangat, kerja keras dan motivasi.
Sering menunda-nunda pekerjaan hanya akan membuat waktu bergulir terasa lebih cepat.
Seorang ibu tidak akan meminta balas akan jasanya, beliau hanya ingin anaknya menjadi anak yang baik, terutama kepada dirinya.
Masa depan adalah misteri, tapi misteri dapat diungkap.
Jangan pikirkan apa yang seharusnya terjadi, tapi pikirkan apa yang terjadi saat ini untuk apa yang terjadi berikutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)