Sabtu, 18 Februari 2012

Laki-Laki itu Tak Mudah..


“Tak usah banyak tanya kalau laki-laki sudah meneteskan air mata, cukup kau tau saja ada sesuatu yang berat dihatinya”
             Beberapa hari ini bapak-bapak muda yang ada ditempat kerja membahas banyak hal mengenai masa depan..investasi, anak, istri, dan kendaraan..saya menjadi pendengar yang baik saja..ikut menyimak dan sesekali tersenyum ..

Untuk Tema kendaraan..Mereka berencana beli mobil biar anak-anaknya terangkut semua ,..katanya “ repot kalau anak 3 di angkut dimotor beserta istri”.. [Pembiacaraan ini terulang-ulang sampai 3 hari]..


Untuk tema inverstasi , investasi emas menjadi calon pilihan untuk masa depan..begini katanya “tapi repot juga klo emasnya kebanyakan,kuatir aja bawaannya,,klo disimpan dibawah kasur,,taktik ini udah banyak yang tau,mungkin bagusnya di simpan di bawah tegel...hahaha..lanjut..”uhm kalau mau di simpan bank yang untung bank..kalau emas nya gak banyak-banyak amat,,kita malah rugi kemahalan  biaya penitpannya”..

Di tengah obrolan  membahas investasi emas,salah satu bapak muda peserta obrolan mendapat telepon..dari sekian panjang obrolan,di akhir cerita saya bisa menyimpulkan kalau-kalau yang menelpon sepertinya dari jasa asuransi,,pembicaraan ditutup oleh sang bapak ,dengan jawaban yang sangat diplomatis..begini kata beliau..”makasi ya mas atas tawarannya ,tapi mas kan bisa lihat sendiri uang direkening saya itu tiap bulan selalu habis,..”

*********


Ternyata ,seorang laki-laki juga begitu suka menceritakan anaknya..laki-laki dengan segala keberaniaanya menjadi begitu lemah dihadapan seorang bayi.. tak berani menggendong..masi cerita dari bapak-bapak tadi..katanya “saya tak berani menggunting rambut anak saya”..."


Dulu saya berpikir bahwa betapa enaknya jadi laki-laki,,bisa kemana saja,tidak perlu  kuatir mengenai perkara aurat. sekarang, setelah tau bagaimana susahnya cari uang ,saya baru sadar betapa ALLAH Maha mengetahui,,bagaimana jadinya jika seorang laki-laki harus berpikir lagi mencari mahram saat bersafar dan menutup diri dengan hijab syar’i  sedang disatu sisi ia harus banting tulang,kemana-mana mencari nafkah.


Laki-laki,bukankah ia menjadi begitu hebat..Mencoba berbagai cara,dari yang anggun di gedung-gedung bertingkat sampai yang berpeluh di jalan-jalan..dari yang terhormat menjaga diri dari yang bukan haknya sampai yang membabi buta tak mau tau mana yang halal mana yang haram..hanya untuk istrinya,untuk anak-anaknya..


Laki-laki ..jadi laki-laki itu tak mudah rupa-rupanya..banyak pikiran juga,berpikir agar kelak  anak istrinya segaknya nggak jadi kontraktor,berpikir bagaimana nanti menjadi imam yang baik di rumah Tangganya..Berpikir agar anak-anaknya bisa sekolah,berpikir agar anak-anaknya bisa membeli sepatu baru ditiap kenaikan  kelas..laki-laki itu diam-diam banyak pikiran ...


Laki-laki..Bapak.. saat ini saya begitu merindukan  laki-laki sederhana yang begitu jarang memikirkan dirinya,hampir seluruhnya hanya untuk anak istrinya. Entah bagaimana kabar beliau  di Malam ini..setelah bekerja,saya semakin kagum saja padanya. bagaimana tidak ,selama ini ia begitu mudah saja memberikan apa-apa yang telah ia usahakan dengan berpeluh bahkan sampai berdarah-darah..untuk saya,anaknya..

Sumber: http://srahmadayanti.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar