Ketika poligami menjadi sesuatu yang menakutkan, kami sudah
menjalaninya dengan menyenangkan. Aku dikaruniai 3 istri yang sangat
mendukung perjuanganku. Ketiga istriku saling bersinergi menghadirkan
surga di dunia ini menuju surga sebenarnya nanti.
Aku menikahi istri pertamaku pada saat usiaku masih sangat belia. Aku
jatuh hati pada pandangan pertama. Tak perlu waktu lama untuk memproses
pernikahanku. Istri pertamaku sangat sayang kepadaku, ia selalu
menuntun dan membimbingku setiap aku ditimpa masalah dalam hidup. Aku
tak akan pernah kehilangan cinta kepadanya.
Istri pertamakulah yang menunjukkan aku pada calon istri keduaku. Aku
banyak mengetahui dia dari istri pertamaku itu. Begitu banyak hal yang
menarik yang ditunjukkan calon istri keduaku itu, maka tak perlu waktu
lama, akupun segera menikahinya. Aku begitu bersemangat, bergairah hidup
bersama keduanya.
Tak berhenti sampai disini kebahagiaanku. Kedua istriku itu
membujukku untuk segera memperistri seorang akhwat shalihah yang aku
sendiri belum pernah mengenal dia sebelumnya, kecuali dari selembar
biodata dan sehelai pas foto hitam putih ukuran 4×6. Bahkan usiaku belum
genap 22 tahun saat itu. Tapi karena aku sudah sangat percaya kepada
kedua istriku itu, maka dengan mengucap bismillah aku menikahi istri
ketigaku.
Alhamdulillah lengkap sudah kebahagiaanku, apalagi di kemudian hari
dari rahimnya terlahir 5 orang anak yang lucu-lucu. Tapi dibanding yang
lainnya, istri ketiga ini paling banyak berkorban. Demi kedua istriku
sebelumnya, dia lebih banyak mengalah untuk memberiku waktu lebih banyak
bersama mereka. Dia sudah tahu bahwa aku menikahi istri pertama dan
kedua atas dasar cinta, tapi aku menikahi istri ketigaku atas dasar
cintaku pada kedua istriku pertamaku itu. Cinta itu baru tumbuh
belakangan, setelah kutahu bahwa dia begitu cinta kepadaku. Istriku
ketigaku pun sangat hormat, cinta dan sayang kepada dua istri pertamaku.
Istri pertamaku bernama Ilmu, dia begitu bercahaya dihatiku. Istri
keduaku bernama Dakwah, ia begitu menginspirasi gerak kehidupanku. Dan
istri ketigaku itulah istriku sebenarnya, yang rela menikah denganku
atas bimbingan Ilmu dan Dakwah . Semoga cinta ini kekal hingga ke surga.
Sumber : http://www.fimadani.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar